Malam Seni Betang Raya

Malam Apresiasi Seni Betang Raya

Sekberkesda (Sekretariat Bersama Kesenian Dayak) Kalimantan Barat bekerja sama dengan lembaga Betang Centre mengadakan malam apresiasi seni selama dua (2) malam berturut-turut, tanggal 07 dan 08 Februari 2009 bertempat di Café Betang kompleks Rumah Adat Dayak Betang Jalan Sutoyo Pontianak.

Dalam acara ini di tampilkan tari-tarian, lagu-lagu Dayak, dan peragaan busana kreasi pakaian tradisional adat Dayak yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi suatu busana yang elegan dan cantik. Acara ini juga didukung oleh Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Kalimantan Barat. Adapun dasar dari pelaksanaan acara ialah penggalangan dana untuk membangun Rumah Adat Dayak Kalimantan Barat yang lebih presentatif, dikarenakan Rumah Adat Betang yang ada sekarang ini tidak lagi mampu menampung berbagai kegiatan besar seperti Gawai Dayak yang setiap tahun menjadi agenda tahunan Sekberkesda.

Gawai Dayak yang setiap tahunnya selalu bertambah ramai, dikarenakan setiap kabupaten yang ada di Kalimantan Barat antusias untuk mengikutinya. Itulah salah satu alasan diadakannya malam apresiasi seni ini,

sebagai malam panggalangan dana guna terwujudnya impian masyarakat Dayak Kalimantan Barat untuk mempunyai rumah adat (Betang) yang juga akan dijadikan sebagai “Dayak Centre”, dimana semua kegiatan kebudayaan dan berkesenian seluruh masyarakat Dayak dapat dipusatkan disuatu areal yang lebih luas dan lebih baik.

CAP GO MEH di TANAH DAYAK


Cap Go berarti lima belas, Meh berarti malam. Cap Go Meh jika secara harfiah dapat diartikan malam ke lima belas. Cap Go Meh menurut tradisi Tionghoa adalah sebagai puncak perayaan atau penutupan rangkaian acara tahun baru IMLEK.
Perayaan Cap Go Meh di Tanah Dayak Kalimantan (Pontianak) diadakan pada tanggal 9 Februari 2009. Pembukaan acara diadakan di Lapangan Keboen Sajoek Pontianak dengan diikuti oleh delapan (8) Naga dari berbagai perkumpulan sosial Tionghoa. Acara juga dimeriahkan oleh Drum Band dari Asosiasi Pemadam Kebakaran Swasta Kota Pontianak dan SMU 1 Pontianak serta tarian dari etnis Dayak, Melayu dan Tionghoa.
Acara dihadiri oleh Wakil Walikota Pontianak dan unsur Muspida lainnya serta tokoh-tokoh masyarakat yang ada di kota Pontianak.


Atraksi naga dimulai dari jam 13.00 di jalan Gajah Mada yang memang ditutup sementara untuk memberi kesempatan kepada Naga-naga unjuk kebolehan. Masyarakat yang hadir berjumlah ribuan orang memadati ruas jalan ini dari Perempatan sebelah barat sampai perempatan sebelah timur.


Banyak turis manca Negara dan domestic yang datang khusus untuk melihat puncak perayaan Cap Go Meh ini, tapi lebih didominasi oleh turis domestic dari pulau Jawa, seperti Surabaya, Semarang, Jogjakarta dan Solo.


Even ini diharapkan dapat menjaring banyak wisatawan dari manca Negara, dan diharapkan juga agar masyarakat kota Pontianak dapat menjaga kondusifitas keamanan sesuai dengan pesan dari Walikota Pontianak.


Pada tanggal 10 February diadakan ritual “Tutup Mata” bagi naga-naga yang telah melaksanakan atraksi, naga-naga tersebut kemudian dibakar di lokasi pemakaman Tionghoa di daerah Kabupaten Kubu Raya sekitar 7 km dari kota Pontianak.